Gambar Sampul Bahasa Indonesia · h_Bab 8 Kegiatan
Bahasa Indonesia · h_Bab 8 Kegiatan
Indrawati

22/08/2021 08:52:01

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) tidak lepas dari adanya

hasil penelitian. Penelitian para ahli telah menghasilkan berbagai temuan. Anda

tentu masih ingat nama Ian Flemming, penemu penisilin yang sangat berguna bagi

kehidupan manusia. Temuan tersebut merupakan hasil penelitian dan pemikiran

yang panjang.

Anda mungkin pernah melakukan percobaan di lapangan atau laboratorium.

Bukan tidak mungin Anda juga telah melakukan penelitian terhadap sesuatu

seperti yang telah dilakukan oleh seorang siswa SMA dalam rangka mengikuti

lomba karya ilmiah remaja (LKIR), yang biasa dilaksanakan oleh LIPI-TVRI.

Seorang siswa SMA mengamati dan mengadakan percobaan terhadap binatang

yang bernama undur-undur. Dengan cermat ia meneliti dan mengamati pola

hidup binatang tersebut. Akhirnya ia menemukan faktor penyebab undur-undur

berjalan mundur. Masih banyak masalah dalam kehidupan ini yang menanti

sentuhan pemikiran, kecerdasan, dan kreativitas seseorang termasuk Anda dalam

menggeluti bidang penelitian.

8

B

A

B

KEGIATAN

A. Mempresentasikan Hasil Penelitian

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan mempresentasikan

hasil penelitian secara

runtut dengan menggnakan

bahasa yang baik dan

benar. Setelah mempelajari

subbab ini, Anda diharap

dapat menuliskan

pokok-pokok yang akan

disampaikan secara

berurutan, mengungkapkan

ringkasan hasil penelitian,

dan menjelaskan proses

penelitian dengan kalimat

yang mudah dipahami.

images.thefool.multiply.com

Gambar: Mempresentasikan Hasil Penelitian.

102

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Latihan 1

Mempresentasikan hasil penelitian

Anda mungkin pernah melakukan penelitian/percobaan di lapangan atau di

tempat lain. Setelah melakukan percobaan, Anda diminta menyampaikan atau

mempresentasikan hasilnya kepada teman baik secara lisan maupun tulis.

Laporan hasil penelitian itu perlu disusun agar (1) terdokumentasikan dengan

baik dan (2) terpublikasikan dan dibaca oleh orang lain (masyarakat). Oleh

karena itu, hasil penelitian hendaknya disusun dengan jelas, sistematis, objektif,

Berikut ini disajikan hasil percobaan yang dilakukan oleh siswa SMA.

Bahan Bakar Briket

Bahan bakar minyak (BBM) termasuk jenis energi

yang tidak dapat diperbaharui.

Oleh karena itu, pemerintah dalam berbagai

kesempatan mengampanyekan hemat energi. Salah

satu program kampanye hemat energi adalah dengan

mencari sumber energi alternatif sebanyak-banyaknya.

Untuk itu, perlu digalakkan berbagai percobaan untuk

menemukan sumber energi alternatif. Bahan baker

briket adalah salah satu energi alternatif yang dapat

dikembangkan.

...............................................................

...............................................................

Pertama-tama kita siapkan tungku yang terbuat

dari tanah liat. Tungku itu dapat kita buat dalam

bentuk seperti sarang tawon, kotak, atau multitungku

yang dapat dipakai untuk memasak beberapa

panik sekaligus. Akan lebih baik apabila tungku

tersebut dilengkapi dengan alat pengukur panas

sehingga kita dapat memantau suhu setiap saat.

Selanjutnya, briket batu bara yang sudah kita siapkan

dimasukkan ke dalam tungku tersebut. Sebaiknya

gumpalan-gumpalan briket itu jangan terlalu besar

supaya mudah menyala. Menyiapkan bahan-bahan

yang akan kita masak, kemudian tungku tersebut

dinyalakan, dan kita tinggal menunggu sampai

masak. Berdasarkan hasil beberapa kali percobaan

memasak dengan briket batu bara ini, diperoleh

kesimpulan bahwa satu kilogram briket dapat

dipakai untuk memasak 4,5 liter air. Ini berarti

kita dapat menghemat lebih dari 75% energi jika

menggunakan bahan baker minyak.

............................................................

............................................................

1. Jelaskanlah proses percobaan yang dilakukan

oleh teman Anda itu dari awal sampai akhir!

2. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam

percobaan briket sebagai alternatif!

3. Seberapa banyak energi yang dapat dihemat

dengan menggunakan briket?

4. Lakukanlah percobaan lain dengan mencari

sumber informasi yang berkaitan dengan materi

percobaan berikut:

a. memasak dengan serbuk gergaji,

b. membandingkan proses memasak dengan

menggunakan kayu baker, kompor minyak,

dan kompor gas, dan

c. memanfaatkan sumber atau energi panas

yang lain, seperti matahari, air, dan lain-

lain.

5. Tulislah pokok-pokok pikiran yang Anda

sampaikan dalam proses percobaan tersebut

secara runtut!

103

Bab 8

Kegiatan

resman-bali

Gambar: Dua orang siswa sedang melakukan penelitian.

dan mudah dipahami isinya. Dengan kata lain, laporan hasil penelitian yang

akan disampaikan harus menggunakan bahasa yang singkat, jelas, teliti, dan

sistematis. Susunan kalimat, pilihan kata, dan istilah yang dipakai sebaiknya tidak

mengandung makna ganda (ambigu). Demikian juga fakta atau bukti pendukung

yang dikemukakan harus jujur, benar, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya secara ilmiah.

Di bawah ini disajikan sebuah contoh hasil penelitian. Kemukakan ringkasan

hasil penelitian ini kepada teman Anda di depan kelas atau dalam diskusi

kelompok!

LAPORAN HASIL PENELITIAN

1. Judul

: Respirasi Tumbuhan

2. Tujuan

: menentukan banyaknya oksigen

yang dibutuhkan oleh tumbuhan

kecambah atau pucuk bunga

3. Dasar teori : respirasi dibedakan atas dua

macam, yaitu respirasi aerob dan

respirasi nonaerob.

Tulisan ini dibatasi pada laporan hasil penelitian

respirasi aerob. Pada respirasi aerob diperlukan

oksigen. Kegiatan respirasi dinyatakan dengan

volume O2 yang diambil atau CO2 yang

dilepaskan tumbuhan selama 24 jam per gram

berat tumbuhan. Aktivitas respirasi dapat

diketahui dari:

a. temperatur yang dihasilkan

b. banyak sedikitnya volume oksigen yang

diperlukan, dan

c. volume CO2 yang dilepaskan.

5) vaselin

6) kapas

5. Cara kerja

a. Sediakan tauge dan timbang sebanyak 1

gram. Lakukan hal yang sama dengan pucuk

bunga

b. Kristal NaOH dimasukkan ke dalam ujung

respirometer. Masukkan kapas di atasnya

sebagai pembatas. Tauge atau pucuk bunga

diletakkan di atas kapas, lalu ditutup dengan

tabung yang berisi tauge, seterusnya diolesi

dengan vaselin. Tabung diletakkan di tempat

yang ditentukan Setelah itu, jari dilepaskan

dan ujung pipa ditutup dengan tinta.

c. Berilah tanda dan catat letak tinta pada skala

nol.

d. Kemudian hitung dan catatlah jumlah jarak

pergeseran yang ditempuh tinta setiap 5

menit selama 15 menit.

6. Simpulan

Untuk mengukur jumlah oksigen yang diperlukan

setiap berat tubuh organisme per satuan waktu

digunakan respirometer. Tinta/eosin digunakan

untuk menandai jumlah oksigen yang diperlukan

oleh tumbuhan. Kristal NaOH digunakan untuk

menyerap CO2 yang dilepaskan oleh tumbuhan

sehingga ada hubungan antara berat tumbuhan

dan jumlah oksigen yang diperlukan.

7. Daftar Pustaka

Karmana, Oman. (2002)

Biologi Jilid

II. Bandung:

Ganeca Exact.

Sabariah, Ike. (2003).

Aktif Sains Biologi Jilid II.

Bandung: Ganeca Exact.

Penulis: Ahmad Tajudin, siswa SMA Kelas XI

4. Alat dan bahan yang diperlukan

a. Alat :

1) respirometer

2) timbangan/neraca

3) pipet

4) pengukur waktu

b. Bahan: 1) tauge yang segar

2) pucuk bunga

3) eosin/tinta

4) kristal NaOH

104

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Latihan 2

Mendiskusikan sesuatu yang aktual sangat mengasyikkan. Oleh karena itu,

aktualitas suatu masalah merupakan salah satu ciri topik diskusi yang baik,

misalnya, dalam presentasi hasil penelitian. Dalam sebuah presentasi hasil

penelitian, tentu masalah yang dibahas harus menarik, menggugah pendengar

untuk ikut serta dalam pembicaraan, sampai dengan memberikan tanggapan atau

memberi komentar terhadap isi pembicaraan. Untuk memperoleh keterampilan

itu, Anda perlu berlatih merumuskan gagasan, mengemukakan gagasan/pendapat,

mengajukan pertanyaan secara santun, dan memberi komentar atau menyanggah

terhadap pendapat orang lain dengan argumen yang rasional.

Mencatat hasil pembicaraan

Catatlah hasil pembicaraan dalam penyajian hasil penelitian yang telah Anda ikuti

di kelas!

Tuliskan isi pembicaraan dan siapa yang menyajikan hasil penelitian.

Setelah Anda menuliskan hasil pembicaraan tersebut, bandingkanlah hasil

pekerjaan Anda dengan pekerjaan teman sebangku. Diskusikan lagi jika ada

hal-hal yang belum terekam dari pembicaraan tersebut.

Mengajukan pertanyaan

Di bawah ini disajikan persoalan/masalah pemakaian

open sour

ce

di Indonesia.

Ajukanlah pertanyaan kepada pembicara atau peserta diskusi. Gunakanlah bahasa

yang santun dan tepat sasaran!

Mengomentari tanggapan yang mendukung bahan diskusi/penyajian hasil

penelitian

Memberikan dan mengomentari tanggapan dalam diskusi/penyajian hasil

penelitian harus disertai bukti-bukti (evidensi) pendukung yang memperkuat

komentar/tanggapan atau argumentasi yang disampaikan. Bukti-bukti yang

mendukung tersebut harus sesuai dengan fakta yang ada, tidak menyimpang dari

topik/pokok pembicaraan dan mempunyai alasan yang makul (logis). Dengan

1. Bentuklah forum diskusi kelompok yang

beranggotakan antara 3-5 orang!

2. Kemukakan ringkasan hasil penelitian yang

telah kelompok Anda lakukan itu!

3. Berilah tanggapan terhadap presentasi hasil

penelitian teman Anda dengan cara memberi

penilaian terhadap penyajian isi, pemakaian

bahasa, sistematika penyajian dan keobjektifan

laporan!

4. Gunakanlah format penilaian terhadap penyajian

hasil penelitian teman Anda seperti contoh

berikut!

No

Aspek yang Dinilai

Nilai/Komentar

1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Urutan penyajian

Kelengkapan isi laporan

Kejelasan proses penelitian yang

telah dilakukan

Pemakaian bahasa

Kejelasan lafal/keterpahaman

Intonasi dan tekanan

Ekspresi wajah

Sikap/penampilan

Perhatian terhadap pendengar

Kelancaran

B. Mengomentari Tanggapan Orang Lain

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda akan

mengomentari tanggapan

orang lain terhadap

presentasi hasil penelitian.

Setelah mempelajari

subbab ini, Anda diharap

dapat mencatat hasil

pembicaraan, mengajukan

pertanyaan tentang salah

satu isi pembicaraan,

mengemukakan tanggapan

yang mendukung

presentasi, dan menanggapi

kritikan terhadap bahan

yang disajikan pada

pemaparan hasil penelitian.

105

Bab 8

Kegiatan

demikian, bukti-bukti pendukung tersebut dapat memperkuat komentar/tanggapan

yang disampaikan, baik kepada penyaji/pembicara maupun forum diskusi secara

keseluruhan.

Berikut ini disajikan laporan hasil penelitian sebagai bahan dalam diskusi kelas

Anda. Untuk itu ikutilah kegiatan dalam latihan 1.

Mimpi dari Permukiman Kumuh

Mimpi sebagian orang untuk menjadi “orang

Jakarta yang berduit” tidak saja membuat kota

metropolitan Jakarta kebanjiran pendatang

baru setiap tahunnya, tetapi juga menciptakan

problem sosial yang hingga kini sulit diatasi oleh

Pemerintah Provinsi DKI.

Oleh

RATNA SRI WIDYASTUTI

dan

M PUTERI ROSALINA

Berbekal ijazah SMEA, 12 tahun yang lalu Suipini

(30) merantau ke Jakarta. Dia nekat meninggalkan

kampung halamnannya, Cirebon untuk mengadu

nasib ke Jakarta. Awalnya, ibu beranak dua tersebut

diajak seorang temannya bekerja sebagai buruh

pabrik sepatu di kawasan Bekasi. Setelah menjadi

buruh pabrik, ia sempat berganti profesi sebagai

pramuniaga di pusat perbelanjaan di kawasan

Senayan, sampai akhirnya dia memutuskan berhenti

bekerja karena menikah.

Supini hanyalah satu dari beragam potret kaum

migran di Jakarta yang menganggap Jakarta sebagai

ladang untuk memanen uang. Sekarang, meski

masih tinggal di kawasan kumuh di Pasar Pintu

Air Petamburan, kehidupan ekonominya lebih baik

daripada saat tinggal di desa.

Supini tak sendiri di kawasan kumuh itu. Masih ada

puluhan orang dari luar Jakarta yang memilih memilih

tinggal di sekitar bantaran sungai Banjir Kanal Barat

tersebut. Eneng dari Pandeglang, misalnya, kini

memiliki warung kelontong. Sejak tahun 1980, ia

sudah merantau ke Jakarta mengikuti suaminya yang

bekerja sebagai penjual daging. Sekarang, kehidupan

ekonominya sudah mulai membaik. Suaminya tak

lagi menjual daging, tetapi sudah menjadi pengelola

kebersihan di Pasar Pintu Air.

Menurut Chandrakirana dan Sadoko dalam bukunya,

Dinamika Ekonomi Informal di Jakarta

(1994), sejak

abad ke-19, Jakarta (Batavia) sudah menjadi kota

tujuan bagi sebagian penduduk untuk berkerja dan

memperbaiki nasib. Peningkatan ekspor dari hasil

tanam paksa membawa pertumbuhan pesat bagi

Batavia sebagai kota pelabuhan dan pusat politik

ekonomi Hindia Belanda. Daya serap tenaga kerja

migran di bidang perdagangan dan industri mulai

meningkat. Terlebih lagi, saat itu buruh perkebunan

mulai mencari pekerjaan di sektor perdagangan dan

industri kecil. Harga gula dan kopi dunia yang anjl;ok

menyebabkan upah buruh perkebunan menjadi lebih

rendah dan sebagian lagi kehilangan pekerjaan.

Kaum migran yang datang ke Batavia tidak hanya

eks buruh perkebunan. Pengusaha Eropa, pedagang,

ahli pertukangan, dan kuli pelabuhan dari China

juga mulai mewarnai kehidupan Batavia. Sesus

penduduk tahun 1930 mencatat, kaum migran banyak

yang bekerja sebagai kuli pelabuhan, pembantu,

dan pedagang kecil, bahkan sensus tersebut juga

mencatat spesialisasi pekerjaan berdasarkan daerah

asal. Misalnya, kuli pelabuhan dari Banten, pencuci

baju dari Bogor, penjual tahu tempe dari Jawa Tengah,

tukang gado-gado dari Cirebon dan Kuningan. Sampai

sekarang, spesialisasi pekerjaan kaum migran masih

tetap ada.

106

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Tingginya minat pendatang ke Jakarta umumnya

didorong oleh keinginan untuk mendapatkan

kehidupan yang lebih baik di kota. Mereka berharap

untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan

yang lebih baik. Beberapa golongan pendatang juga

mengharapkan kemudahan yang tidak bisa didapat

di daerah asal, seperti fasilitas pendidikan dan

kesehatan yang lebih baik. Kondisi di tempat asal juga

berperan, terutama terbatasnya sumber penghidupan

dan menurunnya minat penduduk desa usia produktif

terhadap pertanian yang menuntut jam kerja panjang

dan upah rendah.

Menghuni tempat kumuh

Urbanisasi sukar dicegah, mengingat fenomena

ini merupakan suatu konsekuensi dari proses

pembangunan suatu kota. Namun, urbanisasi yang

berlebihan akan berdampak negatif karena laju

pertumbuhan kaum migran di Jakarta lebih cepat dari

kemampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI

Jakarta dalam menyediakan sarana hunian yang layak.

Selain itu, sebagian besar migran yang datang ke

Jakarta memiliki keterbatasan ekonomi, pengetahuan,

keterampilan, dan modal. Akibatnya, kaum migran

yang berpenghasilan rendah memilih untuk tinggal

di lahan-lahan strategis di tengah kota secara ilegal.

Misalnya di bantaran sungai, bantaran rel kereta api,

kolong jembatan, dan kolong jalan tol.

Lambat laun, muncullah kawasan kumuh di lokasi-

lokasi tersebut dengan ciri kepadatan bangunan yang

cukup tinggi. Banyaknya rumah semipermanen, serta

kebutuhan sarana air bersih dan sanitasi yang tidak

tercukupi dengan baik. Menurut Jo Santoso dalam

bukunya.

Sistem Perumahan Sosial di Indonesia

(2002), rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

biasanya dekat dengan tempat kerja ataupun lokasi

yang berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan,

meskipun kualitas

fi

sik hunian dan lingkungannya

buruk.

Hampir semua wilayah Jakarta mempunyai kawasan

permukiman kumuh. Data dari Dinas Perumahan DKI

Jakarta menunjukkan, sebagian besar permukiman

kumuh ada di wilayah Jakarta Utara, Jakarta

Pusat, serta sebagian kecil Jakarta Barat, Timur

dan Selatan. Kawasan Cilincing, Cengkareng, dan

Grogol Petamburan merupakan wilayah permukiman

kumuh berat. Sedangkan wilayah permukiman

kumuh sedang ada di sepanjang bantaran Sungai

Ciliwung serta serta wilayah Jakarta Pusat, Utara,

dan Timur bagian utara.

Sektor Informal

Hampir serupa dengan keterbatasan penyediaan

permukiman yang layak, lowongan kerja yang

ada pun tak mampu menyerap para pendatang

yang ingin menaikkan taraf hidup. Lima tahun

terakhir, pengangguran di ibu kota negara ini terus

meningkat.

Sejak tahun 2002, tercatat 549.000 penduduk Jakarta

menganggur dan meningkat menjadi 653.000 pada

tahun 2006 atau meningkat 18,8 persen selama lima

tahun. Proporsi jumlah penduduk yang menganggur

pun bertambah besar dari 14 persen menjadi 16

persen selama kurun waktu itu.

Kaum pendatang baru umumnya mengisi sektor

informal yang menyediakan lapangan kerja tanpa

batas memerlukan modal kecil dan marjinal.

Lapangan kerja informal yang selama ini

menyediakan berbagai kebutuhan sebagian pekerja

formal telah menyerap 26,5 persen tenaga kerja

di DKI (2006). Mayoritas pekerja dari sektor ini

berkecimpung di aktivitas perdagangan.

Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) sebenarnya

cukup membantu distribusi perdagangan, sekaligus

menyumbang kepada Pemprov DKI Jakarta lewat

pungutan retribusi. Berdasarkan hasil sensus BPS,

pedagang kaki lima di Jakarta tahun 2005 terdiri dari

92.751 usaha dan terdistribusi merata ke seluruh

wilayah Jakarta. Jumlah ini mengalami penurunan

34,25 persen dari sensus tahun 2001. Agaknya,

penyebab penurunan jumlah PKL adalah penertiban

yang dilakukan oleh Satpol PP di beberapa lokasi.

(LITBANG KOMPAS)

(

Sumber: Kompas, 13 Juli 2007; 5

)

107

Bab 8

Kegiatan

Latihan 3

Kegiatan penyajian hasil penelitian

1. Aturlah kondisi kelas menjadi forum diskusi

(penyajian hasil penelitian): ada peserta, ada

moderator, ada notulis/penambat, dan ada dua

orang sebagai penyaji/pembicara!

2. Penyaji atau pembicara menyampaikan hasil

penelitian sebagaimana tertulis dalam laporan

di bawah latihan ini! Penyaji/pembicara

menyampaikan laporan tersebut secara

bergantian.

3. Para peserta diskusi bertugas mencatat isi

pembicaraan dalam penyajian hasil penelitian

tersebut. Tuliskanlah isi pembicaraan dan

siapa yang menyajikan hasil penelitian!

Sebagai rambu-rambu, gunakanlah format

berikut untuk mencatat gagasan pokok!

Tulislah pada buku kerja Anda!

No

Nama Penyani

Nilai/Komentar

1

2.

Penyaji 1

Penyaji 2

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

Setelah Anda menuliskan hasil pembicaraan

tersebut, bandingkanlah hasil pekerjaan

Anda dengan pekerjaan teman sebangku!

Diskusikan lagi jika ada hal-hal yang belum

terekam dari pembicaraan tersebut!

4. Ajukanlah pertanyaan kepada pembicara atau

peserta diskusi dengan bahasa yang santun dan

tepat sasaran!

Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan

Anda ajukan pada buku latihan/kerja Anda!

Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai

berikut:

1. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

2. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

3. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

4. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

5. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

5. Kemukakan komentar/tanggapan Anda terhadap

topik hasil penelitian!

Komentar/tanggapan yang diajukan adalah

sebagai berikut:

1. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

2. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

3. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

4. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

5. ...................................................................

...................................................................

...................................................................

108

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Selama ini Anda pasti mengenal tokoh-tokoh nasional bahkan dunia, seperti

Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, George Washington, Abraham Lincoln, Ronald

Reagen, Bill Clinton atau tokoh-tokoh lainnya. Dari mana Anda mengenal

tokoh-tokoh tersebut? Mungkin dari tokoh sejarah? Dari televisi dan koran?

Atau mungkin juga Anda membaca buku yang khusus membicarakan seorang

tokoh tersebut.

Pernahkah Anda membaca buku yang khusus membicarakan seorang tokoh baik

nasional maupun dunia mulai masa kanak-kanak hingga tuanya bahkan sampai

tokoh itu meninggal dunia?

Buku yang membicarakan perjalanan hidup seorang tokoh dinamakan biogra

fi

.

Penulis buku tersebut biasanya bukan tokohnya tetapi ditulis orang lain, penulis

biogra

fi

. Apabila buku sejenis itu ditulis oleh penulisnya sendiri, buku tersebut

dinamakan autobiogra

fi

. Baik biogra

fi

maupun autobiogra

fi

berisi perjalanan

hidup seorang tokoh.

Berikut ini disajikan biogra

fi

Ki Hadjar Dewantara. Kita semua tentu kenal dengan

beliau. Bahkan semenjak SD, bukan? Bacalah dengan cermat!

C. Menyampaikan Intisari Biogra

fi

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan mengungkapkan

hal-hal yang menarik

dan dapat diteladani

dari tokoh. Setelah

mempelajari subbab ini,

Anda diharapkan dapat

menyampaikan hal-hal

yang menarik atau yang

mengagumkan tentang

tokoh, dan memberikan

komentar terhadapisi

penyampaian teman (tepat

atau tidak, logis atau tidak)

Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional,

lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dengan nama

Soewardi. Ia berasal dari keluarga Soerjaningrat

sehingga pada waktu kecil lebih dikenal dengan

nama Soewardi Soerjaningrat. Karena ia berasal dari

keluarga Pakoe Alam, raja di Jawa, ia memeroleh

gelar bangsawan yang sangat terhormat, Raden Mas,

di depan namanya.

Ketika genap berusia 40 tahun, Soewardi berganti

nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Gelar Raden Mas

tidak digunakannya lagi dan ia lebih senang dipanggil

dengan Ki Hadjar.

Sejak mudanya, Ki Hadjar senang berjuang untuk

kepentingan rakyat, dari medan politik, pers, sampai

dengan pendidikan dan kebudayaan. Kalau akhirnya

Ki Hadjar lebih dikenal sebagai tokoh pendidikan,

bahkan diprediksi sebagai Bapak Pendidikan

Nasional, hal itu sangat wajar karena konsep-konsep

pendidikan yang dikembangkannya memang amat

mendasar, membangsa, demokratis dan dinamis.

Secara politis, kejuangan Ki Hadjar dimulai

ketika ikut aktif berkiprah di Boedi Oetomo (BO)

yang didirikan oleh para seniornya, Wahidin

Soedirohoesodo, Soetomo, dan kawan-kawan.

Bersama teman kejuangannya Ki Hadjar pun ikut

aktif mensosialisasikan BO dengan program-

programnya kepada masyarakat luas. Di Dalam

BO ini, Ki Hadjar banyak belajar mengenai

keorganisasian dan kepemimpinan.

Di tengah kegiatan kuliah dan organisasi, Ki Hadjar

banyak menulis di media massa, antara lain Sedya

Tama, Midden Java, Kaoem Moeda. Oetoesan

Hindia, Tjahaya Timoer, De Expres, dan Poesara.

Ciri khas tulisannya adalah pesan-pesan kebangsaan,

utamanya kaum pribumi.

109

Bab 8

Kegiatan

Pada tahun 1913, terjadi peristiwa yang mengesankan

dalam sejarah perjuangan Ki Hadjar. Pada waktu itu,

pemerintah kolonial Belanda berencana merayakan

100 tahun kemerdekaan dari tangan Perancis.

Perayaan ini akan dilakukan di Belanda dan di

negara-negara jajahan, termasuk di Indonesia.

Rencananya perayaan ini akan dilaksanakan

secara besar-besaran dan penuh hura-hura tanggal

15 November 1913 dengan menarik biaya dari

rakyat.

Rencana tersebut dipandang Ki Hadjar sebagai

tidak masuk akal. Merayakan kemerdekaan di tanah

jajahan artinya merdeka diri sambil menjajah bangsa

lain. Ibarat orang yang berpesta-pora karena lepas

dari terkaman macan, tetapi kakinya menginjak

kelinci.

Rencana tersebut langsung diprotes oleh Ki Hadjar

melalui dua tulisan yang sangat terkenal, “Als Ik Eens

Nederlander Was” (Andai Saya Seorang Belanda) dan

“Een voor Allen Maar Ook Allen voor Een” (Satu untuk

Seemua tetapi Semua untuk Satu juga). Tulisan ini

betul-betul dapat membangkitkan gairah perjuangan

bangsa Indonesia. Dua sahabat yang bergabung

dalam Tiga Serangkai: Tjipto Mangoenkoesoemo

dan Douwes Dekker, akhirnya membuat tulisan

senada.Tjipto Mangoenkoesoemo menulis “Kracht

of Vress?” (Kekuatan atau Ketakutan?), sedangkan

Douwes Dekker menulis “Onze Helden: Tjipto en

Soewardi” (Pahlawan-pahlawan Kita: Tjipto dan

Soewardi). Adapun Soewardi yang dimaksud adalah

Soewardi Soerjaningrat, nama kecil Ki Hadjar

Dewantara.

Sekembalinya dari Belanda pada tahun 1919, Ki

Hadjar mulai menulis lagi. Tulisannya, di samping

membangkitkan semangat perjuangan bangsa juga

mengembangkan konsep-konsep pendidikan dan

kebudayaannya. Ki Hadjar sempat pula dipenjarakan

sebagai risiko atas tulisan-tulisannya.

Pada 3 Juli 1922, Ki Hadjar bersama Soetatmo

Soerjokoesoemo, Pronowidigdo, Soerjopetro, dan

kawan-kawan mendirikan National Onderwijs Institut

Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa

di Yogyakarta. Berdirinya perguruan ini didasari

atas keyakinan bahwa perjuangan bangsa Indonesia

tidak mungkin hanya dilalui dengan jalur fisik

dan politik semata, tetapi jalur pendidikan harus

ditempuhnya. Sejak berdirinya Tamansiswa, Ki

Hadjar mengonsentrasikan kejuangannya melalui

jalur pendidikan.

Setelah Tamansiswa berdiri, bermunculanlah lembaga

pendidikan yang diselenggarakan kaum pribumi

sampai akhirnya Belanda khawatir kalau bangsa

Indonesia menjadi pintar. Akhirnya, dikeluarkan

kebijakan ordonansi yang bertujuan membatasi

ruang gerak bangsa kita yang berkiprah melalui

dunia pendidikan untuk mencerdaskan bangsanya. Isi

pokok ordonansi sebagai berikut. (1) semua sekolah

swasta yang tidak dibiayai atau dikelola pemerintah

(Belanda) harus minta izin (ulang), (2) Guru-guru

yang mengajar di sekolah swasta harus mendapat izin

dari pemerintah dahulu. (3) Materi pelajaran yang

akan disampaikan kepada siswa di sekolah swasta tak

boleh melanggar dari ketentuan pemerintah.

(

Diambil dari tulisan Ki Supriyoko, Media

Indonesia, 30 Desember 1999

)

Latihan 3

1. Tulislah bagian yang menarik dari Biogra

fi

Ki

Hadjar Dewantara!

2. Tulislah bagian yang paling menarik perhatian

Anda dari tokoh Ki Hadjar Dewantara!

3. Jelaskan hal-hal yang Anda ketahui tentang Ki

Hadjar Dewantara dan mengapa beliau tertarik

di bidang pendidikan!

4. Kemukakan sikap Ki Hadjar Dewantara

terhadap pemerintah Belanda, terutama

mengenai pendidikan!

5. Ki Hadjar Dewantara berganti nama. Kapankah

itu terjadi dan apa sebabnya?

6. Apa yang Anda ketahui tentang alasan Ki Hadjar

Dewantara memilih jalur pendidikan sebagai alat

perjuangan untuk kemerdekaan?

7. Bagaimana pendapat Anda tentang sosok Ki

Hadjar Dewantara?

8. Sisi kehidupan mana yang bisa Anda tiru dari

perjalanan hidup Ki Hhadjar Dewantara?

110

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Latihan 4

Pernahkah Anda mengikuti acara rapat? Misalnya, acara persiapan peringatan

kemerdekaan, acara rekreasi, kegiatan Pramuka, kegiatan kesenian, dan

ekstrakurikuler lainnya. Rapat merupakan pertemuan beberapa orang untuk

membicarakan sesuatu. Melalui rapat, Anda dapat membahas masalah yang

sedang dihadapi kelompok Anda. Dalam sebuah rapat, para peserta dapat

saling bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat untuk menemukan cara

penyelesaian masalah yang dapat diterima oleh semua peserta.

Dalam rapat

(meeting)

, biasanya setiap anggota/peserta mengajukan usul/saran,

lalu dibicarakan kembali untuk diputuskan secara bersama-sama oleh anggota di

bawah arahan pemimpin rapat. Tujuannya adalah agar hasil/putusan rapat itu tidak

dilupakan dan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya.

Mengapa demikian? Sebab, semua hasil rapat harus dapat dipertanggungjawabkan

oleh peserta atau pemimpin rapat. Selama rapat berlangsung, harus ada petugas

yang mencatat hal-hal yang dibicarakan/didiskusikan. Petugas pencatat tersebut

biasa disebut notulis. Adapun catatan rapat yang dibuatnya biasa disebut notula

atau notulen.

Di bawah ini disajikan contoh notulen rapat. Perhatikanlah bentuk notulen rapat

1 dan bentuk notulen rapat 2!

www.bbc.co.uk

Gambar: Pertemuan beberapa orang untuk membicarakan sesuatu.

Bacalah sebuah buku biogra

fi

dari tokoh yang Anda

sukai! Buatlah ulasan dari buku tersebut dengan

memperhatikan hal-hal berikut:

1. Hal menarik dari tokoh tersebut;

2. Kelebihan buku tersebut;

3. Kekurangan buku tersebut;

4. Nilai yang dapat diambil (hal-hal yang dapat

diteladani) dari perjalanan hidup tokoh

tersebut.

D. Menulis Notulen Rapat

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan menulis notulen

rapat sesuai dengan pola

penulisannya. Setelah

mempelajari subbab ini,

Anda diharapkan dapat

mencatat perbedaan

dan persamaan antara

dua notulen atau lebih,

menemukan pola penulisan

notulen secara lengkap, dan

menulis notulen rapat yang

sesuai dengan jalannya

rapat.

111

Bab 8

Kegiatan

Rapat Panitia Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007

SMA NEGERI I CIWIDEY

1. Daftar peserta yang hadir:

a. Asep Heri Agustian

b. Eky Kurnia

c. Rinda Bestari

d. Ujang Rohmat

e. Siti Sukma Ramadhan

f. Reza

g. Ai Alawiyah

2. Peserta yang tidak hadir:

Wawan Darmawan (sakit, surat keterangan dokter terlampir)

3. Acara rapat

a. Pembukaan

b. Penjelasan oleh guru pembimbing (wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan)

c. Pembahasan persiapan panitia secara umum oleh ketua panitia yang

meliputi pembahasan:

(1) rancangan acara oleh ketua seksi acara

(2) persiapan seksi perlengkapan

(3) persiapan seksi konsumsi

(4) persiapan seksi publikasi dan dokumentasi

(5) persiapan seksi kesekretariatan

(6) persiapan seksi pendanaan

4. Catatan pembicaraan oleh pemimpin rapat:

a. Pembahasan persiapan panitia oleh ketua panitia, Saudara Asep

b. Tanggapan peserta rapat

Ujang : Apakah lamanya waktu (durasi) acara sudah diperhitungkan

sesuai dengan alokasi yang tersedia?

Reza : Apakah perlu mengundang warga belajar dari kelompok

belajar lain untuk mengisi acara tertentu?

Ai : .......................................................................................

Rinda : .......................................................................................

dan seterusnya

5. Simpulan hasil rapat

Acara malam apresiasi seni dan tahun baru 2007 perlu perencanaan yang

lebih matang lagi, terutama dalam hal jumlah/pengisi acara dan alokasi

waktu yang disediakan oleh panitia.

Tulisan berupa notulen rapat biasanya disusun ulang sebelum diperbanyak dan

disebarkan kepada anggota/peserta rapat, baik yang hadir maupun yang tidak

hadir. Kalimat-kalimat percakapan dalam rapat ditulis kembali oleh notulis

dengan kalimat ringkas berupa pernyataan. Pada proses ini, notulis sebenarnya

sedang menyusun laporan hasil rapat berdasarkan notulen yang telah dibuatnya

selama rapat berlangsung. Untuk lebih jelasnya, perhatikan notulen rapat yang

telah disusun ulang berikut ini.

112

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Rapat Panitia Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007

SMA Negeri I Ciwidey

Tempat

:

Aula SMA Negeri I Ciwidey

Jl. Babakan Tiga No. 70 Ciwidey

Telefon (022) 5928220

Har, tanggal :

Sabtu, 15 Desember 2007

Pemimpin rapat :

Ketua Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007

Pukul

:

08.00 – selesai

Acara rapat :

1. Pembukaan

2. Penjelasan Guru Pembimbing/Wakil Kepala Sekolah Bidang Bidang

Kesiswaan selaku penanggung jawab Kegiatan

3. Pembahasan persiapan panitia

4. Simpulan hasil rapat

5. Penutup/doa

Peserta Rapat:

1. Pengurus OSIS

: 3 orang

2. Guru pendamping : 2 orang

3. Panitia

: 8 orang

Jumlah : 13 orang

Agenda Rapat:

1. Pembukaan

Rapat dibuka tepat pukul 19.30 oleh pemimpin rapat

2. Penjelasan Guru Pembimbing/Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

a. Bapak Saeful selaku Guru Pembimbing memberi arahan dan masukan

mengenai tujuan diadakannya Malam Aprsiasi Seni dan Tahun Baru

2007.

b. Malam Aprsiasi Seni dan Tahun Baru 2007 diselenggarakan

untuk mengembangkan kreativitas SMA Negeri I Ciwidey dalam

mementaskan karya seni mereka. Melalui malam apresiasi dan

kretivitas seni ini diharapkan dapat menunjang bidang akademik siswa

terutama setelah menempuh pelajaran dan ulangan umum/semester

ganjil tahun akademik 2007/2008.

3. Pembahasan persiapan panitia

a. Ketua panitia telah menugaskan kepada setiap seksi untuk mengerjakan

tugas-tugas perencanaan/persiapan, seperti kegiatan yang akan

dilaksanakan beserta jumlah anggaran yang diperlukan.

b. Seksi acara, setelah acara rapat berlangsung, segera membuat agenda,

siapa saja dan apa saja acara yang akan dipentaskan pada Malam

Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007.

c. Seksi perlengkapan, publikasi, dan dokumentasi segera mempersiapkan

alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kelancaran acara. Khusus

untuk seksi dokumentasi dan publikasi, segera menyiapkan panduk

dan informasi secepatnya, memasangnya di tempat yang strategis,

mengingat terbatasnya waktu pelaksanaan.

113

Bab 8

Kegiatan

4. Simpulan

a. Semua seksi dihrapkan sudah mulai bekerja, kalau perlu bekerja

lembur sampai menjelang pelaksanaan kegiatan.

b. Seksi publikasi segera membuat spanduk dan brosur/lea

fl

et yang

diperlukan secukupnya.

c. Seksi dokumentasi segera mempersiapkan bentuk dokumen apa

yang dapat dijadikan bukti sebagai kegiatan malam apresiasi seni

dan tahun baru.

5. Penutup/doa

Rapat ditutup oleh ketua panitia tepat pukul 12.00 disertai doa oleh salah

seorang anggota rapat, Fakhrul Ari

fi

n.

Ciwidey, 15 Desember 2007

Ketua Panitia,

ttd.

Asep Heri Agustian

Latihan 4

1. Bersama teman diskusi kelompok, ikutilah

sebuah forum rapat yang dilaksanakan oleh

organisasi ekstrakurikuler di kelompok/

sanggar belajar Anda atau kegiatan

ekstrakurikuler lainnya!

2. Anggaplah Anda sebagai peserta/anggota

rapat, ketua/pemimpin rapat, atau notulis

sesuai dengan keperluan rapat yang akan Anda

laksanakan.

3. Susunlah bentuk notulen rapat seperti contoh

di atas!

4. Diskusikan kembali hasil notulen rapat yang

telah Anda tulis itu untuk dikomentari oleh

teman diskusi lainnya!

Review (Rangkuman)

1. Laporan hasil penelitian itu perlu disusun agar

(1) terdokumentasikan dengan baik dan (2)

terpublikasikan dan dibaca oleh orang lain

(masyarakat). Oleh karena itu, hasil penelitian

hendaknya disusun dengan jelas, sistematis,

objektif, dan mudah dipahami isinya.

2. Memberikan dan mengomentari tanggapan

dalam diskusi/penyajian hasil penelitian harus

disertai bukti-bukti (evidensi) pendukung

yang memperkuat komentar/tanggapan atau

argumentasi yang disampaikan. Bukti-bukti

yang mendukung tersebut harus sesuai dengan

fakta yang ada, tidak menyimpang dari topik/

pokok pembicaraan dan mempunyai alasan

yang makul (logis).

3. Rapat merupakan pertemuan beberapa orang

untuk membicarakan sesuatu. Semua hasil

rapat harus dapat dipertanggungjawabkan oleh

peserta atau pemimpin rapat. Selama rapat

berlangsung, harus ada petugas yang mencatat

hal-hal yang dibicarakan/didiskusikan.

Petugas pencatat tersebut biasa disebut notulis.

Adapun catatan rapat yang dibuatnya biasa

disebut notula atau notulen.

Notulis,

ttd.

Rinda Bestari

114

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

E

valuasi

A

khir

Bab 8

1. Bagian apakah paragraf berikut pada notulen rapat?

Kegiatan karya wisata ke Macchu Picchu perlu perencanaan yang lebih

matang lagi, terutama dalam hal pemilihan penyedia jasa sarana transfortasi

dan penentuan biaya/iuran yang harus dikeluarkan oleh setiap siswa.

2. Buatlah notulen rapat yang isinya membicarakan tentang kegiatan yang akan

diadakan dalam rangka menyambut Hari Kartini!

3. Sebutkanlah hal-hal menarik dan dapat diteladani dari penggalan biogra

fi

BJ. Habibie berikut ini!

Sekolah ke luar negeri merupakan janji ibunya kepada

ayahnya ketika meninggal. Ibunya bekerja keras agar

anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang tinggi.

Karena BJ Habibie dipandang ibunya lebih serius

dalam belajar, BJ Habibielah yang disekolahkan

ke luar negeri. Untuk dapat membiayai sekolah BJ

Habibie di luar negeri, harta peninggalan ayahnya

dijual. Di Jerman, BJ Habibie kuliah di Technische

Honchschule Aachen, Jurusan Konstruksi Pesawat

Terbang. BJ Habibie adalah satu-satunya mahasiswa

Indonesia yang tidak mendapatkan beasiswa dari

pemerintah. Tugas BJ Habibie hanya dua, jika ujian

harus lulus dan mencari uang apabila cuti. BJ Habibie

termasuk mahasiswa yang cepat menyelesaikan

pendidikannya, hanya dalam waktu empat tahun dia

sudah dapat menyelesaikan pendidikan insinyurnya

(1960) dengan predikat cum laude (rata-rata 9,5) pada

usia 24 tahun. Dengan gelar itu, ia bekerja sebagai

assistant research scientist pada Institut Konstruksi

Ringan (Technische Honchschule Aachen).

Pada tahun 1965, BJ Habibie meraih gelar Dr. Ing

dalam bidang konstruksi pesawat terbang dengan

predikat summa cum laude dengan rata-rata angka

10. BJ Habibie kemudian meniti karier bekerja

di Jerman. Di samping bekerja sebagai asisten

di Institut Konstruksi Ringan, BJ Habibie juga

bekerja di Firma Talbot, sebuah perusahaan kereta

api Jerman. Setelah itu, BJ Habibie masuk di HFB

(Hamburger Flugzeugbau) untuk memecahkan

persoalan-persoalan yang berhubungan dengan

kestabilan konstruksi bagian belakang pesawat

terbang F 28. Dalam waktu 6 bulan, BJ Habibie

memecahkan persoalan yang hampir selama 3

tahun tidak terpecahkan oleh perusahaan tersebut.

Kemudian, BJ Habibie diserahi pekerjaan dalam

bidang konstruksi gantungan mesin di bagian

belakang pesawat dan bisa diselesaikan dalam waktu

7 bulan. Tugas-tugas itulah yang menghasilkan

berbagai temuan dan rumusan yang asli di bidang

termodinamika, konstruksi, aerodinamika, dan

keretakan yang dipopulerkan melalui teori Habibie,

Faktor Habibie, dan Metode Habibie.

BJ Habibie sering dijuluki “Mr. Crack” karena

termasuk orang pertama di dunia yang bisa

menghitung crack propagation on random sampai

ke atom-atomnya. Rumusan BJ Habibie itu dapat

ditemui pada sejumlah jilid Advisory Group for

Aerospace Research and Development (AGARD),

Refleksi Bagi Peserta Didik

Pada bab ini Anda belajar mempresentasikan hasil

penelitian, mengomentari tanggapan orang lain,

menyampaikan intisari biogra

fi

, dan menulis notulen

rapat.

Apakah Anda sudah mampu mempresentasikan

hasil penelitian? Apakah Anda sudah mampu

mengomentari tanggapan orang lain? Apakah

Anda sudah mampu menyampaikan intisari

biogra

fi

? Apakah Anda sudah mampu menulis

notulen rapat?

115

Bab 8

Kegiatan

4. Jelaskan berbagai manfaat yang bisa kita dapat dari membaca riwayat tokoh!

5. Kemukakan tanggapan Anda terhadap penggalan hasil penelitian berikut ini!

Tak Ada Ruang Kota Bagi Kaum Miskin Jakarta

Warga miskin di Bangkok kini terlindungi, menjadi

subjek pembangunan, dan punya andil dalam

pengembangan kota. Bertolak belakang dengan

itu penduduk miskin Jakarta tergusur dan harus

menyingkir.

Kaum miskin di Jakarta tinggal di kawasan kumuh,

menjadi penghuni bantaran kali, pinggiran rel kereta

api, dan kolong jalan layang. Menurut data Badan

Pusat Statistik, untuk tahun 2005 jumlah penduduk

Jakarta yang menempati lokasi tak layak huni itu

33.230 jiwa. Buat Jakarta, mereka jadi masalah.

Pada 7 Februari 2002, dalam rapat dengan Komisi II

DPR Subkomisi Hukum dan HAM yang membahas

masalah penggusuran permukiman kaum miskin,

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso berkata, “Sebagai

Gubernur saya malu kepada orang asing yang datang

ke Jakarta. Setelah keluar dari bandara, mereka

langsung disuguhi pemandangan kumuh di wilayah

Banjir Kanal (Barat).”

Bagi Jakarta, kemiskinan yang identik dengan

kekumuhan dianggap sebagai beban kota. Mulai dari

penghuni bantaran kali sampai pedagang kaki lima,

misalnya, disingkirkan. Penggusuran, pembakaran dan

operasi yustisi terhadap kaum miskin mencerminkan

paradigma yang diambil Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta dalam memecahkan persoalan kemiskinan

di kota. Jakarta memerangi kekumuhan dengan

“menyembunyikan kemiskinan di bawah karpet”.

(

Sumber: Kompas, 10 Agustus 2007

)

buku pegangan yang berisi prinsip-prinsip ilmu

yang dibutuhkan dalam mendesain pesawat terbang

standar organisasi pertahanan Atlantik Utara

(NATO). Rumusan ini pun diberikan dalam kuliah

di Fakultas teknik, termasuk Ilham Akbar menerima

materi rumusan ini ketika kuliah di Fakultas Teknik

Munchen, Jerman Barat.

(Dikutip dengan sedikit perubahan dari A. Makmur Makka.

(1986). Habibie dari Pare-pare Lewat Aachen. Jakarta:

Gapura Media)

116

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS